A.
PENGERTIAN IMAN
Menurut bahasa Pengertian iman adalah membenarkan. Sedangkan menurut
istiah Syar’i, Pengertian iman adalah menyakini dengan hati, mengucapkan dengan
lisan serta membuktikanya dengan amal perbuatan.
Pengertian Iman dan Rukun Iman
1.
Iman Kepada Allah
2.
Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3.
Iman kepada kitab-kitab Allah
4.
Iman kepada rasul-rasul Allah
5.
Iman kepada hari kiamat
6.
Iman kepada qodar
Rukun iman yang terdapat dalam pengertian iman ini di
sebutkan dalam hadist, ketika malaikat jibril bertanya kepada Nabi Muhammad SAW
tentang iman , lalu beliau menjawab : artinya “( Iman adalah ) engkau percaya
kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, hari akhir, dan
percaya kepada taqdirNya, yang baik dan yang buruk”
B. HAL-HAL
YANG DAPAT MERUSAK KEISLAMAN DAN KEIMANAN
SESEORANG
I. Orang Islam yang Mencampuri Ibadahnya dengan Keyakinan dan Perbuatan Syirik
Syirik adalah segala keyakinan dan amalan yang semestinya hanya
untuk Allah tetapi dilakukan untuk selain Allah. Contoh-contoh nyata keyakinan
dan perbuatan syirik antara lain:
I.
Berdoa, mengharap, minta pertolongan, berpasrah diri kepada selain
Allah.
Berdoa kepada jin, memanggil atau meminta wangsit atau minta
pertolongan kepada orang yang sudah mati agar hajatnya diberi kelancaran dan
keberhasilan.
II.
Rasa takut kepada selain Allah, seperti takutnya kepada tempat
keramat, takut kualat / mendapatkan malapetaka jika tidak mengikuti
aturan-aturan yang dibuat jin, juru kunci kuburan atau juru kunci tempat-tempat
keramat..
III.
Menyembelih hewan untuk selain Allah, yaitu menyembelih hewan-hewan
tertentu dengan syarat-syarat tertentu dengan niat untuk persembahan, sesajen,
hadiah, mahar, tebusan sebagai syarat untuk mendapatkan keselamatan, terhindar
dari mara bahaya atau agar keinginannya dapat terkabul
IV.
Nazar untuk selain Allah Misal; “Kalau cita-cita saya berhasil,
saya akan memberi hadiah pada kuburan keramat di desa”.Semua amalan dan
keyakinan tersebut masuk dalam kategori syirik besar dan pelakunya menjadi musyrik, kafir, keluar dari Islam.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ
يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ
بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni apabila mereka
menyekutukanNya, dan Allah mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang
Dia kehendaki. Barang siapa yang berbuat syirik maka sungguh ia telah melakukan
perbuatan dosa besar. [Surat Annisa ayat 48]
II. Menjadikan Manusia / Makhluk sebagai Perantara Untuk lebih Mendekatkan diri kepada Allah
Meyakini bahwa seorang tokoh dapat memberikan safaat di hari
kiamat, sehingga kuburannya selalu diziarahi dan dikeramatkan, hari lahir dan
kematiannya selalu diperingati, benda-benda peninggalannya dan apa-apa yang
berkaitan dengannya diyakini membawa barokah. Anggapan bahwa hanya tokoh-tokoh
tertentu atau orang-orang khusus yang bisa mendekatkan diri kepada Allah,
sedangkan manusia pada umumnya tidak mampu. Sehingga timbul keyakinan bahwa
umumnya manusia harus mendekatkan diri pada orang-orang khusus tersebut supaya
bisa dekat dengan Allah.
III. Praktek Sihir dan Perdukunan (syirik)
Syirik adalah memalingkan bentuk peribadatan kepada
selain Allah atau menyamakan Allah dengan mahluk dalam hal-hal semestinya bagi
Allah, karena merupakan hak-Nya.Seperti Praktek sihir dan Perdukunan.
Bentuk-bentuk praktek sihir dan perdukunan antara lain:
·
Praktek sihir dan perdukunan yang membuat orang celaka, apes,
sakit, bangkrut, menderita bahkan dapat membunuh orang. Contoh nyata adalah
santet, tenung, jengges dan lain-lain.
·
Guna-guna menggunakan barang dan atau mantra-mantra yang bertujuan
menjadikan sesorang senang atau sebaliknya benci, seperti; pelet, jaran goyang,
semar mendem dan lain sebagainya.
·
Hipnotis yaitu praktek sihir yang membuat orang tertidur atau
terbawa ke alam bawah sadar.
·
Magic yaitu aksi-aksi atau atraksi-atraksi fantastis dengan
mengandalkan kekuatan magic yang semua itu merupakan praktik minta tolong pada
jin
·
Segala jenis ramalan ghaib untuk mengetahui nasib seseorang atau
kejadian-kejadian akan datang dan menebak barang yang hilang dengan menggunakan
berbagai media dan perantara.
Orang-orang yang telah mempraktikkan sihir dan perdukunan tersebut,
mengajarkan atau memerintahkan / meminta orang lain untuk praktek sihir dan
perdukunan itu hukumnya dia telah musyrik dan menjadi kafir.
...وَمَا
يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا
تَكْفُرْ....
Dan setiap Harut Marut mengajarkan sihir kepada seseorang ia selalu
berkata,”Sesungguhnya kami adalah fitnah (bagimu) maka janganlah kamu kufur
(terhadap Tuhanmu)”. Surat Al-Baqarah ayat 102
IV. Condong pada Kaum Musyrik, Kafir dan Jahiliyah
Salah satu bentuk kekafiran umat adalah:
·
apabila ia merasa condong, mempunyai rasa cinta kepada kaum
musyrik, kaum kafir atau orang jahiliyah.
·
Mendukung, menolong dan loyal pada orang kafir untuk melemahkan dan
mengalahkan Islam dan kaum Muslimin.
·
Mengidolakan orang-orang tidak beriman / non-Muslim dengan cara
meniru gaya, ucapan, mode dan perbuatan mereka yang bertolak belakang dengan
hukum Islam.
·
Mengagumi agama non-Islam dan menganggap agama mereka lebih baik,
lebih damai, lebih tenteram, lebih manusiawi dan tidak banyak aturan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي
الْقَوْمَ الظَّالِمِين
Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan orang Yahudi
dan Nasrani sebagai kekasih, mereka adalah kekasih satu sama lain, dan barang
siapa diantara kalian yang mengasihi mereka maka ia termasuk golongan mereka
dan Allah tidak mengasihi orang-orang yang berbuat aniaya. [Surat Al-Maidah ayat 51]
V. Tidak Menghukumi Kafir pada Orang Musyrik
Kekafiran dalam kategori ini antara lain:
·
Menganggap orang-orang yang mengerjakan praktik-praktik syirik
seperti: ibadah di kuburan, menyembelih hewan untuk jin dll, masih Islam dengan
alasan masih mengucapkan syahadat. Fakta dalil bahwa orang-orang yang
berkeyakinan dan berbuat syirik maka hancur lebur amalannya dan diancam neraka
oleh Allah SWT sekalipun ia mengaku Islam dan masih mengucapkan dua kalimat
syahadat
·
Faham plularisme yang menganggap semua agama sama-sama benar.
VI. Berpaling dari Agama Allah
Bentuk nyata berpaling dari Agama Allah adalah tidak mau mempelajari / mengkaji / memahami Al-Quran dan Sunnah Nabi (Al-Hadist) dan juga tidak mengamalkannya, terutama akidah yang wajib diketahui seperti Rukun Islam, Rukun Iman dan lain sebagainya. Orang-orang yang berpaling dari Agama Allah beranggapan bahwa:
·
Semua agama sama benarnya karena semua agama tujuannya adalah
ibadah kepada Allah
·
Termasuk berpaling dari agama Allah adalah orang-orang munafik
yaitu orang yang belajar dan menguasai ajaran Islam namun ilmunya hanya di
bibir saja, tidak diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ
أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan
sungguh-sungguh Aku (Allah) jadikan isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai. [Surat
Al-Arof ayat 179}
VII. Benci Terhadap Peraturan Allah dan Peraturan Rasulullah SAW
Seseorang yang benci dengan salah satu saja peraturan-peraturan
yang dibawa oleh Rasulullah SAW cukup membuat rusak Islamnya dan jatuh pada
kekafiran.
VIII. Menganggap Petunjuk dan Hukum Nabi Muhammad SAW lebih rendah daripada petunjuk dan hukum buatan manusia.
Petunjuk dan hukum Nabi meliputi; agama, perbuatan, ajaran dan
akhlak. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling sempurna petunjuknya dan
paling bagus budi pekertinya.
Contoh nyata kekafiran model ini adalah:
·
Faham yang mengedepankan kebebasan berfikir, berpendapat dan
bersikap dengan meninggalkan nash-nash dari Quran maupun Hadist. Penganut faham
ini menjadikan akal / logika sebagai tolok ukur dalam kebaikan dan kejelekan.
·
Faham yang menganggap hukum selain syareat Islam lebih cocok, lebih
relevan bagi kehidupan moderen, lebih adil, lebih konkrit, lebih sesuai dengan
hak asasi manusia. Padahal seseorang yang beranggapan hukum Islam sama dengan
hukum buatan manusia sudah cukup membuat ia menjadi kafir atau murtad dari
Islam, apalagi menganggap hukum buatan manusia biasa lebih baik daripada hukum
Islam, jelas lebih sangat kufurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar